Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

Makna(Dalam)

Bila saja pakanira tau Sakit ini masih punya cerih Belum selesai damai membawa Sementara hati menggumam niskala Andai saja pakanira paham Regulasi tentang kehidupan Pemahaman tentang noktah luka Yang bisa menganga kapan saja Semoga saja pakanira mengerti Tidak semua bisa di intervensi Harap pakanira cari interpretasi Bagaimana rasa dihujam sakit hati 8 April 2014 -Ra

Menunggu(red:sabar)

okesip.tau ini foto apa?baru aja diambil sekarang.Jadi gini,hari ini,kita yang kelas X and XI mulai libur sampe jum'at depan.Libur UN kelas duabelas.iya,UN kelas duabelas H-3 loh.Jadi ikut deg"an.semoga sukses UN nya kak:) dan,dan,dan itu foto aku dan nada yang lagi ironi banget di dorm office(red:belom pulang).sebenernya ga ironi bangetsih,solanya dan untungnya wifi dorm bisa kita pake dan laptop serta hape bis akita pegang(yes). ginilah,anak luar pulau(eaa)dan aku gabalik ke bali(red:kerumah nenek di jekardah)~ dan facebook masih di locked,belombisa dibuka smpe ntar malem.sekrang cuma bisa nge-twit sambil nyorat nyoret gajelas gini.okeh(y). dan libur ini kita banyak tugas mulai dari cerpen basindo,terus tugas basarab(bkin angka dari 0-100)terus tugas ekonomi,terus tugas fisikaaa,Ya Allah,deadline seminggu(red:sadis).gapapalah buat belajar ini. oke.semangat ra,17 jam lagi kamu pulang kok.iya ra,sabar ya ._.

None

Yang pertama,aku mau minta maaf  banget sama diri aku sendiri. Maaf,beberapa bulan terakhir ini,aku ga jadi diri aku sendiri. Aku sering gak jujur sama diri aku sendiri.Aku nge-bohongin semuanya.Jujur,aku capek banget.Capek banget. Gaktau ini kenapa?aku juga aneh.aku juga sedih.aku cuma mau tanya : "sejak kapan rara jadi pemendam?"-biasanya rara selalu cerita 'kan? "sejak kapan rara punya satu hari untuk jadi pemurung?"-biasanya tak ada satu hari tanpa ceria 'kan?(tapi sekarang begitu) Kenapa ra? Gak tau Gak tau Gak tau Yang kedua,aku juga mau minta maaf karna cuma bisa jawab itu. Rabu,8 April 2014

Hanya Aku

Sudahi saja permainan ini Imperatif Apa tak bisa aku dengan diriku? Aku dengan nala-ku? Netralitas Aku punya otoritas Biarkan saja punya niskala Aku tentu paham diriku Ini masalah regulasi pribadi Tak perlu Intervensi Ada kalanya kau harus mengerti Tolong pahami lagi Maaf Aku hanya ingin sendiri