Langsung ke konten utama

Postingan

Hiduplah Sebagaimana Kamu Hidup

Hiduplah sebagaimana kamu hidup. Hari-hari yang tak pernah Tuhan cabut nafas dari hidung kita. Hari-hari yang kita selalu berusaha untuk terus mengakhirinya dengan baik. Hari-hari yang telah kita buang satu persatu keraguan tentang tiap langkah yang kita ambil, dalam setiap pilihan-pilihan yang dihadapkan kepada kita. Esok lusa, yakinlah semua akan mejadi terang. Jangan kau hitung langkah-langkah kecil yang membawamu ke seberang, tapi hitung wajah-wajah bahagia yang dapat kamu beri kebermanfaatan. Hari-hari yang melewati tangismu untuk terus berjuang, pandanglah sebentar kemudian lanjutkan perjalanan. Tidak ada gunanya menangisi sesuatu yang telah lalu, sedangkan ada banyak pelajaran yang bisa kita petik dari semua kesedihan itu. Genggam sebentar untuk kemudian di lepaskan. Hiduplah sebagaimana kamu hidup. Hal-hal kecil yang kemudian disiram setiap hari, kerap kamu rawat dan berikan pupuk, akan menjadi hal-hal besar di kemudian hari. Walaupun ada banyak tetesan keringat di badan
Postingan terbaru

Menggenggam Dunia

Bagaimana rasanya menggenggam dunia? Apakah kita pernah berfikir tentang itu? Apa rasanya jika kita memiliki semua yang ada di dunia ini? Apakah kita pernah memikirkan tentang hal itu? Lalu kalau iya, untuk apa kita berfikir tentang hal seperti itu? Seberapa pentingkah dunia ini untuk kita? apakah kita hanya berorientasi pada kesenangan dunia saja? Padahal, kita tau dunia bukanlah sebenar-benarnya tempat kita tinggal. Dunia hanyalah tempat kita menyiapkan bekal untuk perjalanan jauh menuju tempat kita yang sebenanya. Maka dari itu, apakah dunia ini begitu penting untuk kita? coba kita tanyakan lagi ke dalam hati kita. apa yang sebenarnya kita cari dalam hidup ini. Apakah kesenangan dunia, atau bekal untuk menjemput kehidupan setelah ini. Setelah kita mengetahui bahwa dunia ini bukanlah keabadian, alangkah bijaknya jika kita mencari tau apa yang sebenarnya abadi untuk kita. Apa yang sebenarnya lebih penting dari hanya sekedar kesenangan dunia semata. Ternyata, ada hal yang le

Teori Komunikasi : Perspektif Pragmatis

Ketika kita sudah mengenal tradisi dalam komunikasi, dan juga beberapa perspektif komunikasi, nyatanya kita juga harus berkenalan dengan salah satu perspektif yang terbilang baru dalam komunikasi. Yaitu perspektif pragmatis. Dilihat dari asal katanya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pragmatis mempunyai arti bersifat praktis dan berguna bagi umum ; bersifat mengutamakan segi kepraktisan dan kegunaan (kemanfaatan) ; mengenai atau bersangkutan dengan nilai-nilai praktis. Lalu, apa itu perspektif pragmatis dalam teori komunikasi? Berdasarkan pengertian kata pragmatis diatas, kita dapat mengetahui bahwa perspektif ini tidak bersifat subjektif. Dari arti katanya saja, kita dapat melihat bahwa berfikir secara pragmatis berarti berfikir secara umum. Adapun dalam komunikasi, berarti perspektif pragmatis akan membawa kita melihat komunikasi tidak hanya dengan satu sudut pandang saja. Melainkan dari berbagai sudut pandang. Melalui perspektif pragmatis, kita jga dapat mengetahui b

Teori Komunikasi : Perspektif Interaksional

Dalam teori komunikasi, kita mengenal tentang perspektif interaksional. Awalnya, perspektif interaksional berasal dari pemikiran Geoge Herbert Mead (1863-1931) . Mead merupakan di kampus Oberlin, Ohio, kemudian Mead berpindah pindah kampus hingga akhirnya ketika di Chicago, Mead mengeluarkan “the theoretical perspective” yang pada perkembangannya nanti menjadi cikal bakal “Teori Interaksi Simbolik”, dan sepanjang tahunnya, Mead dikenal sebagai ahli sosial psikologi untuk ilmu sosiologis. Mead menetap di Chicago selama 37 tahun, sampai beliau meninggal dunia pada tahun 1931 (Rogers. 1994: 166). Dalam perspektif interaksional simbolik, Mead memperkenalkan kita tentang bagaimana melihat komunikasi dengan menciptakan suatu makna dari sebuah interaksi. Mudahnya, ketika dulu makna tidak mempunyai arti apa-apa, namun Mead yang dikenal dengan keahliannya mengamati dan memahami suatu interaksi sosial dapat menjadikan sebuah makna mempunyai arti. Mead juga membawa kita pada suatu kesadar

Teori Komunikasi : Perspektif Psikologis

Kita mengenal lmu komunikasi sebagai suatu ilmu yang tidak dapat dipisahkan dari apapun. Semua membutuhkan komunikasi. Bahkan kita dengan perangkat elektronik pun mempunyai cara tersendiri untuk berkomunikasi. Maka dari itu, dalam ilmu komunikasi, kita mempelajari teori komunikasi yang salah satunya adalah perspektif psikologis dalam komunikasi. Sama halnya dengan mempelajari ilmu komunikasi, ilmu psikologi pun tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Jika kita mengetahui bahwa ilmu komunikasi merupakan bagian dari ilmu sosiologi, psikologi, antroplogi, bahkan ilmu filsafat, maka ilmu psikologi pun juga sama seperti itu. Biasanya, ini disebut dengan tradisi meminjam disiplin ilmu, tapi tidak apa-apa, hal ini dikatakan wajar karena komunikasi merupakan disiplin ilmu yang elektik. Jika kita melihat komunikasi dalam perspektif psikologis, sebenarnya kita tidak dimaksudkan untuk melihat benar-benar bagaimana komunikasi secara psikologis. Tapi karena pada aplikasinya tadi,

Teori Komunikasi : Perspektif Mekanistik

Kita mengetahui bahwa dalam komunikasi setidaknya terdapat lima unsur penting yang harus ada ketika kita sedang berkomunikasi, antara lain ; komunikator, atau orang yang menyampaikan pesan, lalu ada pesan atau sesuatu yang hendak disampaikan oleh komunikator, kemudian ada media, yaitu tempat berjalannya pesan dari komunikator kepada komunikan, lalu ada komunikan, yaitu orang yang menerima pesan dari komunikator, kemudian ada feedback atau umpan balik yang dilakukan oleh komunikan setelah mendapatkan pesan dari komunikator. Setidaknya, itulah lima unsur penting yang harus kita ketahui agar dapat terjadi komunikasi. Jika kita berbicara perspektif komunikasi, maka hal yang paling dominan untuk dibahas adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesannya kepada komunikan. Dalam perspektif mekanistik, kita dapat melihat cara mentransfer pesan melalui alat indera yang dilakukan oleh komunikator hingga akhirnya pesan itu bisa sampai dan diterima dengan baik oleh komunikan. Perspektif me

Teori Komunikasi : Tradisi Kritis

Apa sebenarnya tradisi kritis dalam teori komunikasi? Tradisi kritis merupakan asumsi dari sekian banyak teori kritis yang menyebutkan bahwa di dalam masyarakat, banyak terjadi kesenjangan sosial. Dengan hadirnya tradisi kritis sebagai bagian dari teori komunikasi, para teoritis mengarapkan tradisi ini dapat berguna untuk pemecahan masalah dalam bentuk komunikasi untuk kesenjangan yang terjadi, atau setidaknya, kita dapat mengetahui mengapa kesenjangan itu bisa terjadi. Berangkatnya tradisi kritis, bisa kita lihat dari mana tradisi ini mulai berkembang. Tradisi kritis muncul dalam kelompok ilmuwan Jerman yang biasa dikenal dengan sebutan “Frankfurt School”. Para teoritisinya ternyata mengadopsi pemikiran Marxis. Tidak mengherankan jika para teoritis menjadikan tradisi ini sebagai tradisi yang banyak perbandingannya. Perkembangan tentang suatu kritik sosial umum juga diprakarsai oleh kelompok ini. Dalam kritik sosial tersebut, mereka sepakat bahwa komunikasi menjadi titik utama dal