Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Teori Komunikasi : Tradisi Semiotika

Ketika mengetahui bahwa semiotika berarti kata lain dari ‘tanda’, saya lebih suka menyebutnya dengan ‘kode’. Mengapa? Karena kode identik dengan hal-hal yang tidak serta merta bisa kita lihat dan pahami secara langsung, perlu ada perantaranya atau cara agar kita mengerti apa yang sebenarnya ada di balik kode tersebut. Karena tidak langsung terlihat, kita bisa berasumsi bahwa tanda, atau kode, biasanya tidak secara langsung tampak di objek yang kita tuju. Jadi, kalau dilihat, kode tersebut berada diluar dari objek yang dituju. Masuk ke pengertian dari semiotika itu sendiri, semiotika merupakan tradisi dari teori komunikasi yang mempelajari tentang makna, simbol-simbol, atau tanda-tanda dari sebuah ide, gagasan, sesuatu, benda, atau apapun yang tidak kita lihat secara langsung ketika kita mempelajari hal-hal tersebut. Tradisi ini juga memberikan pemahaman kepada kita bagaimana tanda-tanda tersebut merepresentasikan objek tertentu, dan kita juga akan tahu bagaimana cara memahami dan ...

Menapaki Tangga Kehidupan

Jangan menyerah dulu, masih banyak yang menunggumu dibawah sana. Banyak sekali yang berharap agar bisa bertemu denganmu, mendengarkan cerita-ceritamu. Menunggu kamu berbagi tentang apa saja. Jangan berhenti dulu, masih banyak tangga yang harus kamu lewati. Kamu belum sampai pada tujuanmu. Entah sampai kapan, teruskan langkahmu. Tidak akan rugi orang-orang yang terus melangkah menuju pembelajaran. Tidak akan rugi mereka yang berlelah-lelah demi mencapai akhir yang baik. Teruskanlah. Ketika nanti ditengah jalan kamu ragu akan kemampuanmu, ingatlah betapa Tuhan menyayangimu. Dia memberikanmu kesempatan hingga saat ini. Tidak semua orang punya kesempatan yang sama. Tapi nyatanya, Tuhan memilihmu. Karena Tuhan tau kamu mampu melewatinya. Maka teruskanlah langkahmu tanpa ragu. Berjalanlah dengan kepercayaan penuh pada Tuhan. Dia memilihmu dan kamu tau. Percaya pada-Nya. Jika ditengah jalan kamu lelah, ingat lagi betapa banyak kelelahan yang berbuah manis pada akhirnya. Percayalah ...

Menyulap Perbedaan

Aku punya sudut pandang, begitu pun kamu. Kita sama-sama melihat, tapi dengan cara yang berbeda. Namun, pernahkah kita melihat persamaan ketimbang perbedan dari apa yang kita lihat? Melihat perbedaan menjadi dominan ketika kita selalu mengedepankan ego. Rasanya, sensitif sekali jika aku mengemukakan A, tapi kamu bersikeras pada B. Kita jarang melihat irisan dan lebih terpaku pada perbedaan. Apakah keadan ini akan terus kita biarkan? Mau sampai kapan? Coba ubah sudut pandang kita. Apapun yang ada di dunia ini, bisa kita cari persamaanya ketimbang perbedaanya. Berhenti mencari-cari kesalahan orang lain, dan mulai untuk terbiasa mengoreksi diri kita terlebih dahulu. Mulailah belajar untuk melihat bagaimana dengan perbedaan, hidupmu bisa lebih berwarna. Daripada hanya sekedar menyebarkan kebencian yang tidak akan pernah ada ujungnya. Keluarlah, lihatlah dunia dengan cara pandang yang luas. Hingga akhirnya kita bisa saling menghargai satu sama lain. Berbicara dengan tenang, berd...